20 Oktober 2008

Makna Sebuah Peringatan 17-an

Memperingati sebuah hal yang bersejarah adalah suatu kelaziman bagi setiap manusia. Setiap orang pasti tidak akan pernah melupakan sesuatu yang berkesan pada dirinya. Sebagai contoh memperingati hari ulang tahunnya. Ulang tahun merupakan hari yang bersejarah karena saat itulah setiap orang lahir dan mulai menatap misteri kehidupan di dunia yang fana ini. Karena itu pasti setiap orang akan senantiasa memperingati hari ulang tahunnya.
Ritual memperingati hari ulang tahun tidak hanya berlaku bagi setiap individu, tapi hal ini tentu juga berlaku bagi sebuah negara Indonesia yang sebentar lagi akan berulang tahun yang ke 63.




Sudah pasti hari itu sangat bersejarah bagi Indonesia karena tepat 63 tahun yang lalu negara Indonesia keluar dari penjajahan dan mulai menatap hidup baru sebagai negara yang merdeka. Memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia sudah menjadi kegiatan wajib seluruh rakyat Indonesia setiap tahunnya. Berbagai persiapan sudah dilakukan jauh sebelum bulan Agustus, mulai dari memasang bendera Merah Putih, membuat gapura, sampai mempersiapkan pelaksanaan lomba khas 17 Agustusan, seperti Panjat Pinang dan balap karung. Pokoknya setiap 17 Agustusan pasti identik dengan kemeriahan, kegembiraan, dan yang jelek hura-hura !.
Kita sering berpikir apakah kegiatan seperti itu pantas dilakukan untuk memperingati sebuah hari yang bersejarah ?. Kenapa kegiatan 17 agustusan selalu identik dengan hura-hura dan foya-foya padahal perjuangan untuk memerdekakan Indonesia sangat berat ?.


Saya juga merasakan bahwa peringatan 17 Agustus hanya sebuah kegiatan yang sarat dengan hiburan, hampa tanpa makna yang seharusnya keluar dari tanggal 17 Agustus tersebut. Kontradiktif banget dengan perjuangan para pahlawan kemerdekaan dulu yang berjuang dengan sangat berat untuk memerdekakan RI. Karena itu saya selalu bertanya apa sih yang seharusnya dilakukan untuk memperingati sesuatu yang bersejarah itu ?, dan yang terpenting apa makna yang paling hakiki dari sebuah peringatan itu ?.


Ada lima makna memperingati sebuah hal yang bersejarah bagi diri kita.

Pertama, peringatan merupakan cermin atau neraca perjalanan kehidupan. Maksudnya dengan peringatan tersebut, kita bisa mengambil hikmah dari segala yang kita perbuat di masa yang lalu.


Kedua, pembangkit motivasi. Peringatan harus bisa memotivasi kita agar berbuat lebih baik dan tidak terjebak pada kesulitan yang terjadi di masa lalu.


Ketiga, alat untuk introspeksi diri.


Keempat, peringatan harus dijadikan titik tolak dari penyusunan rencana selanjutnya.


Terakhir ini yang paling penting, yaitu memaknai kehidupan hari esok yang lebih baik.
Kalau kita melihat tradisi peringatan HUT RI setiap tanggal 17 Agustus belum memenuhi kriteria makna yang ditimbulkan dari peringatan di atas. Buktinya di tengah keadaan bangsa yang sedang terpuruk, busung lapar dimana mana, justru peringatan tersebut dilakukan dengan penuh hura-hura. Padahal kita seharusnya berpikir bahwa kegiatan tersebut tidak pantas dilakukan, seharusnya kita melakukan kegiatan yang lebih bermanfaat bagi seluruh Rakyat Indonesia.
Seharusnya kegiatan yang dilakukan untuk memperingati HUT Kemerdekaan RI adalah seperti membagi-bagikan sembako bagi yang membutuhkan, dan melakukan siraman rohani dan usaha penggugahan moral bagi para pejabat agar tidak melakukan korupsi ditengah keadaan bangsa yang carut-marut ini. Tentunya kegiatan-kegiatan seperti itu akan lebih bermakna bagi bangsa Indonesia di masa yang akan datang.
Selain itu kita juga harus menggugah hati kita bahwa 17 Agustus itu merupakan sebuah sarana pembangkit motivasi bangsa Indonesia untuk keluar dari berbagai macam krisis. Kita jangan hopeless dulu bahwa kita tidak akan mampu melakukannya. Ingat !, perjuangan para pahlawan terdahulu lebih berat dari perjuangan kita.
Dan yang paling penting kita harus bisa menjadikan peringatan HUT Kemerdekaan RI sebagai sarana untuk memaknai kehidupan hari esok yang lebih baik. Kita harus bangkit dari segala keterpurukan, dan kesengsaraan yang melanda bangsa Indonesia. Buktikan bahwa bangsa Indonesia juga bisa hidup sejahtera. So, maknailah 17 Agustus dengan khidmat ! Merdeka !.

Tidak ada komentar: